The Chronicles of Dabos
Oleh:
Azmi, Arzaq, Faris, &Dhafin 8 Ali ARFIT
“Eh siapa sih gua lupa.”
“Itu tuh yang dijuluki Abu Naum (tukangtidur).”
“Iya itu Dafa, sampai sekarang dia masih suka beler.”
Kisah hidupnya yang berliku-liku dimulai saat dia duduk di bangku kelas 3 SD. Ia pindah sekolah karena ia dibully oleh teman-teman sekelasnya. Setelah pindah sekolah pun ia tetap saja dibully, bahkan bullyannya semakin parah.
Setelah perjuangan berat
yang Dafa tempuh akhirnya dia pun lulus SD dengan nilai yang cukup memuaskan. Dafa
pun memutuskan untuk melanjutkan SMP di As Syifa Boarding School
dengan harapan ia tidak dibully lagi.
Awalnya saat FANTASTIC ia tidak dibully oleh teman-teman. Namun, karena sikapnya yang
aneh dan kekanak-kanakan, ia kembali menjadi bahan bullyan temannya. Dafa pun
hanya bisa bersabar dan berjuang menghadapi cobaannya yang sangat amat berat.
Walaupun ia sering
dibully, ia memiliki kelebihan yaitu wawasannya yang luas tentang barang-barang elektronik sehingga ia dijuluki “Engkoh-Engkoh Mangga Dua”. Selain itu dia juga memiliki keahlian di
bidang IlmuTeknologi.
Itulah Dafa Asbos,
anak songong, botis, dan suka ngompol yang memiliki banyak kekurangan,
namun memiliki potensi yang belum diketahui oleh semua orang. Dari
kehidupan Dafa ada salah satu hikmah yang bisa kita ambil yaitu kita harus sabar, tabah,
dan terus berjuang menatap masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar