Jumat, 11 Desember 2015

PERJUANGAN KERAS



PERJUANGAN KERAS
          Karya     : Ridhan Firdausi Prasetyo           


                Mungkin tidak banyak orang yang mengenal sosok wanita ini, jelasnya, ia lahir pada 22 September tahun 90an. Sepengetahuanku, ia lahir dengan kondisi prematur. Tapi kondisi itu tak membuatnya bodoh, cacat, atau mempunyai kekurangan mental sekalipun.


                Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Dia memulai perjuangan beratnya di SD Islamic School Tangerang. Sekolah itu cukup terkenal di daerahnya. Maka dari itu dia berjuang agar selalu membanggakan orang tuanya yang memasukannya ke sekolah itu. Dia selalu belajar dengan bersungguh – sungguh, hingga akhirnya, hasil jerih payahnya tidak sia – sia. Dari kelas 1 sampai kelas 6, ia selalu menduduki peringkat 5 besar dan mendapat nem UN yang sangat tinggi, kalau tidak salah sih 29. Sampai detik ini pun, tak ada yang bisa mengalahkan NEMnya di sekolah itu.

                Dia melanjutkan perjuangannya di SMP Al-Azhar BSD dan SMA di SMAN 2 Tangerang Selatan. Karena tidak ingin mengecewakan orang tuannya, dia selalu belajar giat dan hasilnya pun memuaskan. Dia selalu menduduki peringkat atas pula di dua sekolah ini. Hingga akhirnya masa kuliahnya tiba... aku sangat bangga mempunyai kakak sepertinya
.
“Mah apa sih rahasia kakak jadi pinter begitu?” tanyaku kepada ibuku.

Sebenarnya dia saat kecil sering membenturkan kepalanya sendiri ke lantai” ucap ibuku, “Mungkin itu yang membuat dia pinter, hehehe .. ..” ucap ibuku sambil tertawa.

Dalam pikiranku udahlah, mendingan sekarang aku benturin kepala sendiri kelantai aja biar pinter kayak kakak, hehe ... ... Sebenarnya aku iri dengan kakakku, tapi apa boleh buat? Takdir menentukanku menjadi seperti ini. Biarpun aku membencinya sekali – kali, tapi aku selalu menyayanginya.

                Tapi semua orang pasti tak mungkin luput dari kesalahan. Dulu ia sering terkena masalah besar, tapi dia selalu berusaha agar cepat keluar dari masalah yang dihadapinya. Sekarang ia duduk di bangku kuliah, tepatnya di Institut Pertanian Bogor, melalui jalur undangan (SBMPTN). Ialah kakakku, SHABRINA SEKAR TRESNANNISA. Kita dapat mengambil hikmah darinya yaitu.
.
“Biarpun kita mempunyai kekurangan atau kelemahan, jangan jadikan kondisi itu menjadi penghalang kesuksesan diri sendiri”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar