Minggu, 10 Juli 2016

Seorang Mahasiswi Sastra Inggris



Seorang Mahasiswi Sastra Inggris
oleh : Isham M. Qais
“Makanya, kalo belajar tuh berani coba-coba! Dulu aja aku belajar komputer sendiri.” kira-kira itulah kata yang sering dia katakan kalau aku nanya tentang IT. Cantik, berbakat, mandiri, dan seru. Mungkin tidak terlalu banyak yang mengetahui sosoknya, dia adalah kakakku satu-satunya. Cantik, karena dia memang seorang perempuar hebat. Berbakat, dia bisa nyanyi, ngebuat blog, jago dalam bahasa Ingggris, dan banyak lagi. Mandiri, karena dia adalah anak pertama. Dan seru kalau lagi bercanda riang denganku dan adikku. Nama dia adalah Heppy Syahputri Dewandani.
 Dia adalah kakak yang sangat ku banggakan. Dia lahir di Kota Bekasi bulan Oktober 1994. Kini, dia sudah berusia 21 tahun. Mengawali  pembelajarannya di SDIT Salsabila, lalu ke jenjang berikutnya, dan sekarang berkuliah di UNJ(Universitas Negeri Jakarta) dengan menekuni Jurusan Sastra Inggris.”English”, itulah hal yang sangat melekat pada dirinya.
“Remaja, semua pasti sudah atau akan melintasi masa-masa ini, sama halnya dengan kakakku. Masa ini adalah waktu dengan penuh kelabilan seseorang dan rasa penasaran yang sedang memuncak. Di sinilah kakakku sedang melewati  “rintangan kepribadiannya”. Pernah waktu itu, mungkin puncak rasa kajayaan kesenangannya. Sedang berkenalan dengan banyak orang untuk menjadi temannya. Namun, mungkin dengan penjaluran yang salah. Dulu, dia sangat sering bermain keluar rumah sampai di atas pukul 10 malam. Tentu, hal ini membuat hati kedua orangtua khawatir dan resah. Bagaimana tidak? Buah hatinya yang sedang belajar dan tumbuh menjadi orang dewasa keluar rumah di gelapnya malam. Terutama ayahku, beliau sering memarahinya karena kekhawatirannya sudah memuncak. Tentu, itu semua karena rasa cintanya.
Perempuan dan laki-laki tentu berbeda, ayahku mengurusnya lebih kepada cara fisik. Beda dengan ibuku, dengan cara yang lebih halus. Ibuku memasukan kakakku ke banyak tempat les kursus. Dan akhirnya, hal itu membuahkan hasil.
Kakakku berhasil masuk ke kampus UNJ dengan jurusan kesukannya, sastra Inggris. Ia makin mahir tentang sastra Inggris dan tentu bahasanya yang juga bahasa Internasional. Tempat kita belajar sebenarnya  tidak akan memengaruhi apa yang akan kita dapatkan. Akan tetapi, niatla yang membuat kita mendapatkan apa yang kita harap dan inginkan. Kakakku juga sudah berusaha untuk memperoleh uang jajan sendiri, ia mencoba untuk mengajar di sebuah tempat les. Dan hasilnya, upah yang didapat bisa menunjang uang jajannya dan dan membuat kedua orangtuaku tersanjung dan bangga. Kakakku juga suka Skype-an dengan orang di luar negeri sana. Aku dapat mendengarnya, bahasa yang digunakan sangat fasih dan logatnya sangat bagus. Tahun ini, kakakku sedang melaksanakan KKN, memasuki semester  8, skripsi, dan akhirnya meraih gelar S1.
Semoga kakakku dapat menjadi orang sukses serta membuat keluarga dan saudara-saudaraku bangga, terutama kedua orangtuaku. Aamiin.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar