Rindu Ibu
Oleh:
faishal akhmad a
Laguku ini tentang rindu ibu
Pada saat ibu tak di sisiku
Berbagai macam rasa
Ku rindukan dia…
Ibuku sayang.... Sayangilah aku…
Ibuku cinta… Cintailah aku…
-Tegar-
Hanya
penggalan lirik itu saja yang masih kuingat di otak jawaku. Sebuah lagu yang
dinyanyikan oleh seorang remaja,
yang berumur sekitar 12-13 (saat itu). Seorang remaja yang dulunya hanyalah
pengamen. Namun, sekarang menjadi artis dadakan.
Suaranya yang serak tapi merdu itulah,
yang membuatku tak bosan untuk
terus mendendangkannya.
Pertama kali kudengar lagu itu, saat aku dan ayahku mengantarkan
ibuku menuju UNNES (Universitas Negeri Semarang). Saat itu, aku merasa bosan. Lalu, kulihat isi dasbor mobil. Tak sengaja mataku
menangkap CD yang bertuliskan, Kumpulan Lagu-Lagu Tegar. CD itu dibeli oleh ayahku saat
mampir ke indomaret. Karena bosan, kudengarkan saja lagu tersebut. Pada urutan
ke-3 atau ke-4, aku
menemukan lagu ini. Aku pun mulai menyukai lagu ini. Karena penasaran,
kutelusuri saja apa maksud dari lagu ini. Aku pun menemukannya. Ternyata lagu
ini berisi tentang rasa rindu sang Penyanyi
kepada ibunya karena sudah lama tak bertemu.
Sampai suatu ketika, saat aku mendengarkan
lagu ini, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya saat mendengarkan lagu ini. Aku merasakan seluruh tubuhku
bergetar. Lalu, disusul
dengan beberapa tetesan air mata yang mengalir di kedua pipiku.
Ya! Aku menangis. Aku teringat semua
kejadian yang kualami bersama ibuku. Semuanya terpampang jelas di kedua buah
mataku bak sedang menonton film. Kejadian itu hampir miriplah, dengan film Inside Out. Kebaikannya,
kasih sayangnya, pengertiannya, semua tampak jelas olehku. Padahal, waktu itu aku sedang marahan
dengan ibuku.
JJJ
Masa-masa UN
telah kulalui dengan penuh semangat. Saatnya untuk mengetahui hasil UN yang
sudah kutunggu sejak lama. Tapi, ternyata NEMku 21,15. Ibuku tak percaya aku mendapatkan
NEM yang relatif rendah. Ibuku pun
bertanya, “Apakah
aku mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh?” dan aku
menjawab bahwa aku mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Mendengar jawabanku itu,
ibuku lantas pergi menuju sekolah SDku untuk mengurus nilai NEMku yang rendah. Setelah lama
menunggu, aku mendengar saat itu ada kejadian bahwa sekitar 500 siswa yang mengikuti
UN mendapatkan NEM yang salah
di daerahku. Ternyata, aku ada diantara 500 siswa itu. Akhirnya, NEMku berubah menjadi 26,75.
Sebenarnya, aku
ingin menuliskan beberapa kisahku lagi. Kisahku bersama wanita terhebat yang
pernah kutemui. Tapi, aku tidak bisa mengungkapkannya
melalui tulisan. Pada intinya, berbaktilah kepada kedua orang tuamu selagi
mereka masih bisa mendampingi hidupmu, terutama IBUMU. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar