Senin, 11 Juli 2016

Rindu Ibu



Rindu Ibu
Oleh: faishal akhmad a


Laguku ini tentang rindu ibu
Pada saat ibu tak di sisiku
Berbagai macam rasa
Ku rindukan dia
Ibuku sayang.... Sayangilah aku
Ibuku cinta… Cintailah aku
             -Tegar-

        Hanya penggalan lirik itu saja yang masih kuingat di otak jawaku. Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang remaja, yang berumur sekitar 12-13 (saat itu). Seorang remaja yang dulunya hanyalah pengamen. Namun, sekarang menjadi artis dadakan. Suaranya yang serak tapi merdu itulah, yang membuatku tak bosan untuk terus mendendangkannya.
Pertama kali kudengar lagu itu, saat aku dan ayahku mengantarkan ibuku menuju UNNES (Universitas Negeri Semarang). Saat itu, aku merasa bosan. Lalu, kulihat isi dasbor mobil. Tak sengaja mataku menangkap CD yang bertuliskan, Kumpulan Lagu-Lagu Tegar. CD itu dibeli oleh ayahku saat mampir ke indomaret. Karena bosan, kudengarkan saja lagu tersebut. Pada urutan ke-3 atau ke-4, aku menemukan lagu ini. Aku pun mulai menyukai lagu ini. Karena penasaran, kutelusuri saja apa maksud dari lagu ini. Aku pun menemukannya. Ternyata lagu ini berisi tentang rasa rindu sang Penyanyi kepada ibunya karena sudah lama tak bertemu.
Sampai suatu ketika, saat aku mendengarkan lagu ini, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya saat mendengarkan lagu ini. Aku merasakan seluruh tubuhku bergetar. Lalu, disusul dengan beberapa tetesan air mata yang mengalir di kedua pipiku.
Ya! Aku menangis. Aku teringat semua kejadian yang kualami bersama ibuku. Semuanya terpampang jelas di kedua buah mataku bak sedang menonton film. Kejadian itu hampir miriplah, dengan film Inside Out. Kebaikannya, kasih sayangnya, pengertiannya, semua tampak jelas olehku. Padahal, waktu itu aku sedang marahan dengan ibuku.
JJJ
          Masa-masa UN telah kulalui dengan penuh semangat. Saatnya untuk mengetahui hasil UN yang sudah kutunggu sejak lama. Tapi, ternyata NEMku 21,15. Ibuku tak percaya aku mendapatkan NEM yang relatif rendah. Ibuku pun bertanya, “Apakah aku mengerjakannya dengan sungguh-sungguh?” dan aku menjawab bahwa aku mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Mendengar jawabanku itu, ibuku lantas pergi menuju sekolah SDku untuk mengurus nilai NEMku yang rendah. Setelah lama menunggu, aku mendengar saat itu ada kejadian bahwa sekitar 500 siswa yang mengikuti UN mendapatkan NEM yang salah di daerahku. Ternyata, aku ada diantara 500 siswa itu. Akhirnya, NEMku berubah menjadi 26,75.
          Sebenarnya, aku ingin menuliskan beberapa kisahku lagi. Kisahku bersama wanita terhebat yang pernah kutemui. Tapi, aku tidak bisa mengungkapkannya melalui tulisan. Pada intinya, berbaktilah kepada kedua orang tuamu selagi mereka masih bisa mendampingi hidupmu, terutama IBUMU. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar