Biografi Umar A. M.
Khalid, Hafidh T, Hilmi M,
Rava
Setiap orang pasti memiliki kisah
hidup yang berbeda-beda, dan menjalaninya dengan cara yang berbeda-beda pula. Di dunia ini,
banyak orang
yang memiliki kisah hidup yang unik. Namun, kali ini kami hanya akan
membahas perjalanan hidup salah seorang teman kami, dari sekian banyak orang
yang ada di dunia ini. Teman kami
yang satu ini, terkenal
lucu dan unik.
Dia lah pemilik nama Umar Ahmad
Muslich. Kisah hidupnya bermula di Jakarta, 17 September 2002. Mungkin ia
memang tidak memiliki kisah hidup yang keren. Namun, kami akan membuat cerita
ini dengan semenarik mungkin, sehingga anda bisa mengambil hikmah dari kisah
ini.
Sejak
kecil, Umar sering dijuluki dengan sesuatu yang aneh-aneh. Misalnya, “Si
Kerdil”, “Si Pendek”,
“Si
Tablo”, “Si Botis”, dan masih banyak yang
lainnya. Akan tetapi, Umar tidak menghiraukannya. Dan kini, ia melanjutkan
sekolahnya di SMPIT As-Syifa Boarding School.
Kehidupannya
di As-Syifa saat semester 1 kelas 7 bisa dibilang normal-normal saja. Seiring berjalannya waktu,
kehidupannya mulai berubah di semester 2. Keinginan “memberontak”-nya mulai
muncul. Kasus demi kasus mulai menodai riwayatnya. Hingga akhirnya, ia sampai
dihukum botak dan rekomendasi tidak naik kelas. Walaupun, pada akhirnya hukuman yang kedua
dihapus.
Tidak
lama setelah itu, ia bercerita kepada kami, teman-temannya, bahwa ia ingin
mengikuti OSN IPA. Dari awal, kami sudah tahu bahwa teman kami yang satu ini
sangat pintar dalam IPA, khususnya biologi. Ia jarang berada di kamar. Awalnya
kami heran. Ternyata, setelah dibuntuti, selama ini ia sering belajar bersama
kakak kelas 9 hingga jarang berada di kamar. Hasilnya pun terlihat. Ketika ia
mengikuti tes OSN IPA, ia berhasil lulus. Walaupun, pada akhirnya ia dikalahkan oleh kakak kelasnya. Ia pun
sering menjadi juara kelas dalam ujian IPA. Setelah itu, berbagai prestasi dan
penghargaan diterimanya.
Ketika
kami bertanya kepadanya tentang cara merubah dirinya. Dia hanya berkata, “Selama
masih ada harapan dan peluang, jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa
kepada Allah SWT.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar