Minggu, 10 Juli 2016

Biografi Umar A. M.



Biografi Umar A. M.
Khalid, Hafidh T, Hilmi M, Rava

Setiap orang pasti memiliki kisah hidup yang berbeda-beda, dan menjalaninya dengan cara yang berbeda-beda pula. Di dunia ini, banyak orang yang memiliki kisah hidup yang unik. Namun, kali ini kami hanya akan membahas perjalanan hidup salah seorang teman kami, dari sekian banyak orang yang ada di dunia ini. Teman kami yang satu ini, terkenal lucu dan unik.
Dia lah pemilik nama Umar Ahmad Muslich. Kisah hidupnya bermula di Jakarta, 17 September 2002. Mungkin ia memang tidak memiliki kisah hidup yang keren. Namun, kami akan membuat cerita ini dengan semenarik mungkin, sehingga anda bisa mengambil hikmah dari kisah ini.
            Sejak kecil, Umar sering dijuluki dengan sesuatu yang aneh-aneh. Misalnya, “Si Kerdil”, “Si Pendek”, “Si Tablo”, “Si Botis”, dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi, Umar tidak menghiraukannya. Dan kini, ia melanjutkan sekolahnya di SMPIT As-Syifa Boarding School.
            Kehidupannya di As-Syifa saat semester 1 kelas 7 bisa dibilang normal-normal saja. Seiring berjalannya waktu, kehidupannya mulai berubah di semester 2. Keinginan “memberontak”-nya mulai muncul. Kasus demi kasus mulai menodai riwayatnya. Hingga akhirnya, ia sampai dihukum botak dan rekomendasi tidak naik kelas. Walaupun, pada akhirnya hukuman yang kedua dihapus.
            Tidak lama setelah itu, ia bercerita kepada kami, teman-temannya, bahwa ia ingin mengikuti OSN IPA. Dari awal, kami sudah tahu bahwa teman kami yang satu ini sangat pintar dalam IPA, khususnya biologi. Ia jarang berada di kamar. Awalnya kami heran. Ternyata, setelah dibuntuti, selama ini ia sering belajar bersama kakak kelas 9 hingga jarang berada di kamar. Hasilnya pun terlihat. Ketika ia mengikuti tes OSN IPA, ia berhasil lulus. Walaupun, pada akhirnya ia dikalahkan oleh kakak kelasnya. Ia pun sering menjadi juara kelas dalam ujian IPA. Setelah itu, berbagai prestasi dan penghargaan diterimanya.
            Ketika kami bertanya kepadanya tentang cara merubah dirinya. Dia hanya berkata, “Selama masih ada harapan dan peluang, jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar