Oleh Ahmad Rasyid Musyaffa
Tak banyak orang yang mengenalnya. Lelaki yang lahir pada tanggal 7 Agustus 2002 ini terkenal sebagai lelaki biasa, namun siapa yang tahu kehidupan sebenarnya. Lelaki ini memilikin darah keturunan Sunda. Tetapi entah mengapa ia sendiri tidak bisa Bahasa Sunda. Dia hidup sederhana di Bogor. Ia anak ke
3 dari 4 bersaudara.
Dulu ia sekolah di SDIT Ummul Quro Bogor. Di SD ia memiliki sahabat yang
biasa juga seperti dia. Setiap hari
mereka selali bersama-sama. Dia suka
menyuruh-nyuruh
sahabatnya sendiri, tetapi
sahabatnya sudah biasa akhirnya nurut-nurut saja. Di rumahnya ia dekenal baik oleh teman-temannya. Ya dialah Ahmad Rasyid Musyaffa.
Sekarang ia sekolah di SMPIT Assyifa Boarding School. Saat
FANTASTIC, ia tidak membawa persiapan FANTASTIC. Ia pun panik dan marah kepada ibunya. Padahal barang-barang FANTASTIC itu tidak berguna. Ia pun menyesal karena sudah marah kepada ibunya sendiri.
Saat kalas tujuh semester dua ia pernah main monopoli
sampai jam 11 malam. Tiba-tiba Ustadz
Hardi masuk dan mengambil monopoli tersebut. Besoknya ia dipanggil oleh ustadz Salman. Ia juga pernah dibotak karna tidak
memakai peci saat shalat shubuh.
Ia pun bertekan untuk tidak membuat kasus lagi pada kelas
dalapan. Ia tidak
ingin “dibunuh” hanya karena tidak
memakai peci. Hikmah dari
cerita di atas ialah, ”Berusahalah untuk berubah menjadi lebih baik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar