GAJAH...SEPINTAS KENANGAN
OLEH
RIDHAN FIRDAUSI/VIII ALI
Setidaknya punya tujuh puluh
tahun,
Tak bisa melompat, kumahir
berenang
Bahagia melihat kawanan betina
Berkumpul, bersama, sampai
ajal.
Saat pertama
kudengar lagu ini, aku seperti layaknya pasangan hidup yang sedang pandangan
pertama. Awalnya aku tidak tertarik dengan lagu-lagu tentang pertemanan atau
semacamnya, karena dalam pikiranku, lagu pertemanan terkesan seperti anak
bocah. Tetapi dengan perlahan-lahan suara penyanyi itu masuk ke telingaku. Aku
mulai penasaran dan aku mulai mencari-cari lagu karya penyanyi misterius itu.
Dan setelah kutelusuri beberapa lagu
karya penyanyi itu di berbagai situs seperti soundcloud, aku mulai sedikit demi sedikit menguasai sepatah dua
patah lagu-lagunya. Mungkin sebagian anak penggemar musik mengetahui nama
penyanyi itu, Ya! Namanya adalah Tulus. Penyanyi jazz nasional ini sering
melahirkan lagu yang sangat enak didengar.
Lagu ini mengingatkanku kepada
teman-teman lamaku. Semua kenangan yang selalu terpintas di memoriku saat aku
memerlukan sosok teman yang ingin mendengar semua ucapanku. Aku tidak bisa
menjelaskan betapa aku mencintai lagu ini.
Meurutku, lagu ini memiliki arti
yang sangat menyentuh. Yaitu tentang seorang anak yang bisa dibilang ‘suka
dibully’. Dia biasa dipanggil “gajah”. Dia tidak ingin diam di situasi
terpuruknya sehingga dia mengambil jalan satu-satunya, yaitu merelakan teman-temannya
memanggilnya “gajah”, sampai teman-temannya sadar bahwa ia selalu disakiti
selama ini.
Lagu ini cocok untuk remaja-remaja
saat ini yang sedang galau memikirkan teman-teman masa lalunya. Lagu ini pun
sangat enak untuk didengar,Ya! Untuk teman-temanku, lagu ini sangat recommended ya! Selamat mendengar!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar