Kamis, 07 Januari 2016

SANG PENYIMPAN RAHASIA



                                                        SANG PENYIMPAN RAHASIA
                                                           OLEH M. ALFAN RUSYDA
 

             
Tak banyak orang mengenal orang ini, mungkin hanya keluarga, teman, dan gurunya saja yang tahu, mungkin juga beberaapa adik kelasnya. Dimata seseorang, dia anak yang cukup menyebalkan karena sering meneriakinya, tidak adil, dan lain sebagainya, tetapi mungkin hanya karena dia belum mengalaminya. Mengalami situasi yang sulit. Adalah membagi waktu antara prestasi dan orang tersebut
              
  Dialah Muhammad Faza Ramadhan, Anak yang lahir pada bulan november tahun 2000. Dia memang sudah berprestasi sejak SD. Di Sdnya, dia adalah salah satu murid berprestasi sekitar tahun 2010 atau saat dia kelas 5, dia berkata kepada ibunya, “Bu, di sekolah ada ekselerasi, saya ingin ikut.” Ibunya pun mengizinkan, “Tetapi, kamu harus giat belajar agar lulus tes.” Dia pun terus belajar dan belajar hingga akhirnya lulus.
 Di kelas 6, dia mengalami 2 kecelakaan. Yang pertama adalah saat dikelas, dia terjatuh dan kepalanya terbantur ke sudut meja dan membentuk garis lurus (|) di jidatnya. Yang kedua, sepulang dari bmbel di sebuah komplek perumahan yang cukup jauh dari rumah, motornya tergelincir dan masuk ke parit. Untung ada satpam yang mengantarnya kerumah. Akibatnya, dia harus dibebat sampai sembuh.

                Setelah lulus SD, dia melanjutkan pendidikannya ke MTsN 2 pamulang. D isinilah awal karirnya, dia pernah menjadi salah satu perwakilan yang ditunjuk untuk mengikuti seminar robotik, lomba robotik, dan sejenisnya. Dan dia juga mengalami berhubungan dengan akhwat, yang katanya, akhwatnya yang ngincer.

Saat kelas 9, dia mendaftarkan dirinya ke beberapa sekolah. Saat itu, dia ingin melanjutkan ke NIPam (Negeri 3 Pamulang) tetapi namanya tertera di kolom “ekselerasi”. Dia dan ibunya memiliki inti pendapat yang sama. Bahwa, memang dia pemikirannya lebih dewasa dari anak seusianya tetapi terlalu muda jika harus ekselerasi lagi, dan dia akhirnya memutuskan untuk mencari beasiswa sekalian merantau. Akhirnya, dia mendaftar di MA Asih Putera, Cihanjuang, Cimahi, dan dia diterima.

                Sampai saat ini, atau tepatnya kelas 2 MA, dia masih terus menggali bakat robotiknya, tetapi tak ketinggalan mendalami agama. Sebagai imbalannya, Allah SWT memberikan prestasi kepadanya berupa 3 besar lomba debat agama.

                Tetapi, tahuka kalian siapa yang mengiranya menyebalkan? Ya, orang itu adalah aku, yang saat ini baru mengerti kenapa dia tegas kepadaku. Ada satuhal yang kucatat dari dirinya. Jangan pernah melihat orang dari luarnya. Walaupun, aku belum bisa istiqomah menerapkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar