Kamis, 07 Januari 2016

PAUS DAN IKAN BUNTAL



PAUS DAN IKAN BUNTAL
Oleh: Raditya Shafik

Alkisah di suatu laut yang cerah dan tentram, hiduplah seekor paus bernama Alif dan seekor ikan buntal bernama Auf. Mereka memiliki karakter yang berbeda. Alif adalah hewan yang serakah dan rakus, sedangkan Auf adalah hewan yang baik hati dan sabar. Mereka hidup bersama, tinggal bersama, makan bersama, mereka sudah seperti keluarga meskipun berbeda jenis.

Pada suatu hari, saat mereka sedang mencari makanan bersama di tengah laut, tiba – tiba ada jaring yang sangat besar turun dari atas laut. Jaring itu mengayun dengan cepat dari belakang mereka berdua.Mereka berdua pun mulai bergerak cepat.

 “Uf, ayo cepat jalannya, nanti kmu tertangkap jaring raksasa itu !!” teriak Alif.
 “Aduhh..ini udah cepat kok jalannya..” kata Auf. Namun, jalannya Auf tetap saja tidak secepat Alif. Akhirnya, Auf pun tertangkap oleh jaring raksasa itu.
 “Arrggghh, Alif tolong aku!! Aku tertangkap.” teriak Auf kesakitan. “Arrgghh, tidaakkk..!!!Jangan pergi uuff..” teriak Alif sambil menangis.
Auf pun tertangkap dan ditarik sampai ke atas perahu para nelayan.
“Wahh..pantesan jaringnya berat banget..ada ikan besar tuh!!”kata salah satu nelayan. “Kalau dijual pasti ikan ini paling mahal nih..”kata nelayan yang lainnya.
“Aduh jangan..panas lagi,tolongg... tolong akuu..” kata Auf dalam hatinya.
 Lalu, lama kelamaan kulit Auf pun mulai mengering dan Auf pun mulai mengeluarkan air mata.
“Wiih.. kenapa tuh ikan ?Kok keluar air mata sih?” kata nelayan,
“Aduh, jadi gak tega..lepasin aja lagi ke laut.”  
Kata nelayan lainnya. “Iya nih... kasihan sama ikannya.” kata nelayan.
Akhirnya Auf pun kembali ke laut dan menemui temannya Alif.

 “Lif, akhirnya nelayan itu mengembalikanku ke laut. Mereka tidak tega menjualku ke pasar.” kata Auf.
 “Wah, syukurlah kalau begitu. Tapi aku masih menyimpan dendam kepada mereka! Kelak suatu saat jika mereka terkena ombak dan tenggelam, aku akan memangsa mereka!” kata Alif dengan sangat marah.
“Lif, sudahlah.. kita tidak usah dendam seperti itu. Sebenarnya hati mereka baik. Mereka hanya ingin mencari ikan untuk menjualnya di pasar.” kata Auf lembut.
“Tapi mereka mengambil ikan sangat banyak sehingga aku hampir tidak mendapat ikan untuk dimakan.” kata Alif lesu.
“Tapi, bukankah masih banyak ikan yang lain? Tidakkah kau puas dengan ikan yang sudah banyak ini?” kata Auf tegas.
“Baiklah, mulai saat ini aku tidak akan rakus lagi.” kata Alif.

Inilah kisah Alif dan Auf yang memiliki karakter yang berbeda. Meskipun karakter mereka berbeda, mereka saling melengkapi, ada yang baik hati dan sabar dan ada juga yang rakus dan serakah. Hikmah yang bisa diambil adalah jangan menjadi seorang yang serakah, kita harus menjadi orang yang sabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar