PAUS DAN IKAN
BUNTAL
Oleh:
Raditya Shafik
Pada
suatu hari, saat mereka sedang mencari makanan bersama di tengah laut, tiba –
tiba ada jaring yang sangat besar turun dari atas laut. Jaring itu mengayun
dengan cepat dari belakang mereka berdua.Mereka berdua pun mulai bergerak
cepat.
“Uf, ayo cepat jalannya, nanti
kmu tertangkap jaring raksasa itu !!” teriak Alif.
“Aduhh..ini udah cepat kok jalannya..” kata
Auf. Namun, jalannya Auf tetap saja tidak secepat Alif. Akhirnya, Auf pun
tertangkap oleh jaring raksasa itu.
“Arrggghh, Alif tolong aku!! Aku tertangkap.”
teriak Auf kesakitan. “Arrgghh, tidaakkk..!!!Jangan pergi uuff..” teriak Alif
sambil menangis.
Auf
pun tertangkap dan ditarik sampai ke atas perahu para nelayan.
“Wahh..pantesan
jaringnya berat banget..ada ikan besar tuh!!”kata salah satu nelayan. “Kalau
dijual pasti ikan ini paling mahal nih..”kata nelayan yang lainnya.
“Aduh
jangan..panas lagi,tolongg... tolong akuu..” kata Auf dalam hatinya.
Lalu, lama kelamaan kulit Auf pun mulai
mengering dan Auf pun mulai mengeluarkan air mata.
“Wiih..
kenapa tuh ikan ?Kok keluar air mata sih?” kata nelayan,
“Aduh,
jadi gak tega..lepasin aja lagi ke laut.”
Kata
nelayan lainnya. “Iya nih... kasihan sama ikannya.” kata nelayan.
Akhirnya
Auf pun kembali ke laut dan menemui temannya Alif.
“Lif, akhirnya nelayan itu
mengembalikanku ke laut. Mereka tidak tega menjualku ke pasar.” kata Auf.
“Wah, syukurlah kalau begitu. Tapi aku masih
menyimpan dendam kepada mereka! Kelak suatu saat jika mereka terkena ombak dan
tenggelam, aku akan memangsa mereka!” kata Alif dengan sangat marah.
“Lif,
sudahlah.. kita tidak usah dendam seperti itu. Sebenarnya hati mereka baik.
Mereka hanya ingin mencari ikan untuk menjualnya di pasar.” kata Auf lembut.
“Tapi
mereka mengambil ikan sangat banyak sehingga aku hampir tidak mendapat ikan
untuk dimakan.” kata Alif lesu.
“Tapi,
bukankah masih banyak ikan yang lain? Tidakkah kau puas dengan ikan yang sudah
banyak ini?” kata Auf tegas.
“Baiklah,
mulai saat ini aku tidak akan rakus lagi.” kata Alif.
Inilah
kisah Alif dan Auf yang memiliki karakter yang berbeda. Meskipun karakter
mereka berbeda, mereka saling melengkapi, ada yang baik hati dan sabar dan ada
juga yang rakus dan serakah. Hikmah yang bisa diambil adalah jangan menjadi
seorang yang serakah, kita harus menjadi orang yang sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar