TUDUHAN
SANG RATU KUNANG
Musim kemarau
telah selesai, musim hujan pun tiba. Fino dan Pino mulai bersiap-siap untuk
keluar dari sarangnya. Mereka berdua adalah kunang-kunang yang selau
bersama-sama dalam mengerjakan sesuatu.
“Pino ayo kita
bersiap-siap, malam sudah hampir tiba” ujar Fino.
Tak lama
kemudian malam pun tiba, mereka berdua segera keluar dari sarangnya untuk
mencari makanan.
Ketika sedang mencari makanan, tiba-tiba
datang sekelompok kunang-kunang yang membawa
Ratu Kunang. “Permisi, apakah kalian tahu dimana Lebah tinggal?” tanya
Ratu Kunang. Fino dan Pianoo pun terheran-heran, mengapa Ratu Kunang mencari Lebah. Lalu Fino dan Pino
pun menunjukan rumah Lebah dan mengikutinya.
Matahari telah muncul mereka pun belum
sampai di rumah lebah. Tiba-tiba datang salah satu prajurit lebah dan
menunjukan tampat Lebah tinggal. Setelah
satu jam lamanya, mereka pun akhirnya sampai di rumah Lebah. “
Lebaah.......
Lebaah....... keluar kamu” teriak Ratu kunang.
“Ada apa ratu memanggilku sambil berteriak”
tanya Lebah.
“Jangan
pura-pura tidak tahu, dimana anakku???”
kata Ratu Kunang.
Lebah pun terdiam lalu berkata, “Anakmu? Aku tidak
melihat anakmu” jawab Lebah. “Jangan
bohong kamu, kemarin aku melihat sendiri kamu membawa anakku” kata Ratu Kunang.
Setelah lama berbicara terjadilah
peperangan antara Ratu Kunang dan Lebah. Dua puluh kunang-kunang tewas
tersengat pasukan lebah, sementara lebah masih menguasai peperangan. Seluruh
pasukan kunang-kunang di kerahkan untuk melawan pasukan lebah. Namun Lebah
tidak tinggal diam, ia pun mengirim seluruh pasukannya untuk mengalahkan
pasukan kunang-kunang.
Tak lama kemudian Fino dan pino yang
sedang bersembunyi pun keluar dan segera menghentikan peperangan.
“Ratu anakmu tidak diculik, namun sedang bermain
dan menginap dirumah Lebah bersama anak Lebah” kata Fino.
Akhirnya Ratu Kunang pun kembali menjalin
persahabatan antara kerajaan kunang-kunang dan kerajaan lebah. Jadi, janganlah menuduh orang
sembarangan tanpa bukti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar