Penyesalan Seekor Angsa Bernama Beri
Oleh Zukhrufa Ulya R
Di
sebuah hutan yang sangat hijau, hiduplah sekumpulan angsa yang sedang mencari
minum dan tempat tinggal. Sekumpulan angsa tersebut dipimpin oleh seekor angsa
yang bernama Beri. Banyak angsa yang tidak menyukai pemimpin mereka karena dia
suka mengatu dan tidak suka membantu. Beberapa peraturan dibuatnya salah
satunya adalah jika ada angsa yang sudah lelah dan tidak kuat berjalan maka
harus ditinggal. Peraturan kedua jika sekumpulan angsa ingin masuk tidak akan
diizinkan. Dan peraturan ketiga jika salah satu angsa menemukan air Beri harus
meminumnya duluan. Kadang dia yang meminumnya sampai habis. Keempat, jika
melanggar perintahnya maka ia harus bertarung dengannya.
Dan
pada suatu hari ada seekor angsa jantan yang ingin bergabung dengan rombongan
Beri. Sebelumnya, ia bertanya pada seekor angsa betina tua yang bernama Gosi.
“Wahai angsa, bolehkah aku ikut
rombonganmu? Di daerahku sedang dilanda kekeringan. Aku boleh engga ikut dengan
rombongan angsamu?” tanya angsa jantan tersebut.
“Sebenarnya bukan aku yang
menentukannya, tapi pemimpin kami. Dia tidak memperbolehkan siapa pun masuk dan
mengganggu kami. Kalau kamu ingin masuk, tanyalah padanya.” jawab si Gosi.
Setelah mendengar perkataan dari
Gosi, ia pun lari menuju si Beri.
“Maaf pak Angsa... bolehkah saya
ikut rombonganmu? Aku bisa bantu untuk membawa barang-barang yang kau bawa di
pundakmu itu, tolong izinkan saya.” mohon si angsa jantan tersebut.
Tiba-tiba, keluarlah ide jahat dalam
benaknya.
“Oke... baikalah. Kamu orang pertama
yang aku bolehkan masuk ke rombonganku ini dan sekarang bawalah
barang-barangku, CEPAT!!!” ujar Beri
Selang berapa hari...
“Angsa
jantan, kemarilah. Carikan air di daerah ini. Cepat, aku haus!” perintah Beri.
“Baiklah
tuan Beri...” ujar Angsa Jantan.
Angsa
Jantan tidak pernah mengeluh. Ia selalu membantu semua kumpulan angsa. Ia
yakin, perbuatannya itu akan bisa merubah sifat tuannya, Beri.
“Angsa
Jantan!!!!, Angsa Jantan!!!!, kemana kau!!!! Aku membutuhkan bantuanmu” ujar
Beri.
“Maaf
Pak, saya teman dekatnya Angsa
Jantan. Maaf dia tidak bisa membantumu membawa karena ia sedang sakit” ujar
teman Angsa Jantan.
“Tidak
mungkin! Dia hanya bermalas-malasan! Cepat pasukan angsa, cari Angsa Jantan itu
cepat!!!” suruh Beri.
“Tidak
usah usah mencariku, Tuan. Aku sudah datang” ujar Angsa Jantan dengan lemas dan
sangat pucat.
“Angsa
Jantan, jangan memaksakan keadaanmu, kamu harus beristirahat total” ujar
sahabatnya. Tetapi tak dihiraukan oleh Angsa Jantan tersebut. Ia tetap
memaksakan untuk menjadi budak Beri.
Tak lama kemudian, datang pemburu
angsa yang hendak mencari makanan. Si pemburu melihat Beri dan siap untuk
menembakan dengan senapannya tersebut ke arahnya.
Dan tak lama kemudian terdengar
suara DOR!!! dari arah pemburu. “Beri awas!!!” ujar sekelompok angsa tersebut.
Tetapi bukan Beri yang terkena melainkan Angsa Jantan tersebut. Suasana pun
menjadi panik.
“Angsa
Jantan!! Bangunlah.
Maafkan aku. Aku janji tidak akan menyuruh-nyuruhmu lagi.” ujar Beri.
“Beri,
aku ingin kamu merubah sikapmu, bantulah orang. Gunakan kebiasaanmu menjadi
orang baik. Aku akan lebih tenang disana dan selamat tinggal. J”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar