Senin, 04 Januari 2016

Penyesalan Seekor Angsa Bernama Beri



Penyesalan Seekor Angsa Bernama Beri
Oleh Zukhrufa Ulya R

            Di sebuah hutan yang sangat hijau, hiduplah sekumpulan angsa yang sedang mencari minum dan tempat tinggal. Sekumpulan angsa tersebut dipimpin oleh seekor angsa yang bernama Beri. Banyak angsa yang tidak menyukai pemimpin mereka karena dia suka mengatu dan tidak suka membantu. Beberapa peraturan dibuatnya salah satunya adalah jika ada angsa yang sudah lelah dan tidak kuat berjalan maka harus ditinggal. Peraturan kedua jika sekumpulan angsa ingin masuk tidak akan diizinkan. Dan peraturan ketiga jika salah satu angsa menemukan air Beri harus meminumnya duluan. Kadang dia yang meminumnya sampai habis. Keempat, jika melanggar perintahnya maka ia harus bertarung dengannya.

            Dan pada suatu hari ada seekor angsa jantan yang ingin bergabung dengan rombongan Beri. Sebelumnya, ia bertanya pada seekor angsa betina tua yang bernama Gosi.
            “Wahai angsa, bolehkah aku ikut rombonganmu? Di daerahku sedang dilanda kekeringan. Aku boleh engga ikut dengan rombongan angsamu?” tanya angsa jantan tersebut.
            “Sebenarnya bukan aku yang menentukannya, tapi pemimpin kami. Dia tidak memperbolehkan siapa pun masuk dan mengganggu kami. Kalau kamu ingin masuk, tanyalah padanya.” jawab si Gosi.

            Setelah mendengar perkataan dari Gosi, ia pun lari menuju si Beri.
            “Maaf pak Angsa... bolehkah saya ikut rombonganmu? Aku bisa bantu untuk membawa barang-barang yang kau bawa di pundakmu itu, tolong izinkan saya.” mohon si angsa jantan tersebut.
            Tiba-tiba, keluarlah ide jahat dalam benaknya.
            “Oke... baikalah. Kamu orang pertama yang aku bolehkan masuk ke rombonganku ini dan sekarang bawalah barang-barangku, CEPAT!!!” ujar Beri

            Selang berapa hari...
“Angsa jantan, kemarilah. Carikan air di daerah ini. Cepat, aku haus!” perintah Beri.
“Baiklah tuan Beri...” ujar Angsa Jantan.
Angsa Jantan tidak pernah mengeluh. Ia selalu membantu semua kumpulan angsa. Ia yakin, perbuatannya itu akan bisa merubah sifat tuannya, Beri.
“Angsa Jantan!!!!, Angsa Jantan!!!!, kemana kau!!!! Aku membutuhkan bantuanmu” ujar Beri.
“Maaf Pak, saya teman dekatnya Angsa Jantan. Maaf dia tidak bisa membantumu membawa karena ia sedang sakit” ujar teman Angsa Jantan.
“Tidak mungkin! Dia hanya bermalas-malasan! Cepat pasukan angsa, cari Angsa Jantan itu cepat!!!” suruh Beri.
“Tidak usah usah mencariku, Tuan. Aku sudah datang” ujar Angsa Jantan dengan lemas dan sangat pucat.
“Angsa Jantan, jangan memaksakan keadaanmu, kamu harus beristirahat total” ujar sahabatnya. Tetapi tak dihiraukan oleh Angsa Jantan tersebut. Ia tetap memaksakan untuk menjadi budak Beri.

            Tak lama kemudian, datang pemburu angsa yang hendak mencari makanan. Si pemburu melihat Beri dan siap untuk menembakan dengan senapannya tersebut ke arahnya.

            Dan tak lama kemudian terdengar suara DOR!!! dari arah pemburu. “Beri awas!!!” ujar sekelompok angsa tersebut. Tetapi bukan Beri yang terkena melainkan Angsa Jantan tersebut. Suasana pun menjadi panik.
“Angsa Jantan!! Bangunlah. Maafkan aku. Aku janji tidak akan menyuruh-nyuruhmu lagi.” ujar Beri.
“Beri, aku ingin kamu merubah sikapmu, bantulah orang. Gunakan kebiasaanmu menjadi orang baik. Aku akan lebih tenang disana dan selamat tinggal. J
Dan sejak kejadian itu, Beri menjadi sosok pemimpin yang baik hati dan dengan mengandalkan kebiasaannya itu ia akhirnya menemukan tempat danau yang selama ini ia cari dengan bantuan angsa yang ia temui di jalan-jalan. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar