Oleh : Azzam Auliarahman VIII ALI
Di sebuah
hutan yang sejuk terdapat sebuah desa dan tinggal bermacam-macam hewan. Desa itu dipimpin oleh
seorang raja yang cerdas dan bijak. Ia adalah seekor kancil. Rakyatnya hidup damai dan tentram. Di situ juga tinggal seekor
kambing yang licik. Ia selalu punya niat yang buruk.
Suatu
hari terjadi pencurian di istana. Makanan-makanan yang akan diberikan untuk
warga hilang dicuri. Emas-emas dan perhiasan juga hilang , hewan-hewan peliharaan juga
hilang. Warga
pun mulai resah. Lalu raja kancil yang cerdas turun tangan . Ia mengumpulkan warganya di
depan istana.
Raja
membagikan sepotong kayu kepada setiap orang. Lalu ia berseru,
”Besok kalian kumpulkan potongan kayu ini, jika ada diantara kalian yang
kayunya lebih panjang maka dia adalah pelaku semua pencurian yang terjadi.”
Kambing yang mendengar itupun kaget. Ia takut kayunya panjang
seorang diri. Dengan sendirinya ia tertangkap. Ia menduga kancil menggunakan
ilmu sihir atau sejenisnya untuk
mengungkap sang pelaku.
Kambing pun memiliki ide cemerlang. ”Saya akan memotong sedikit
kayu itu agar sama ukuranya dengan yang lain,” sahut kancil.
Hari
dikumpulkan pun tiba, kancil merasa tenang. Ternyata kayu kambing
ukuranya tak sama karena ia sudah memotong kayunya itu. Rupanya sang raja kancil kemarin
memberikan semua kayunya dengan ukuran yang sama.
Akhirnya
kambing dijebloskan ke dalam
penjara. Sang raja kancil itu memang sangat cerdas. Lalu kambing diperintahkan mengembalikan
semua barang yang telah dicuri dan meminta maaf kepada seluruh warga dan pihak
istana.
Sejak
saat itu kambing sudah tidak berani mencuri lagi. Kambing
di penjara 10 tahun. Yaa...bagaimanapun...sepandai-pandai tupai melompat
pasti akan jatuh juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar