Rabu, 06 Januari 2016

CINTA YANG MENDALAM



                                                           CINTA YANG MENDALAM
                                     OLEH : MUHAMMAD SALMAN ALFARIZI



     Beliau tidak seterkenal Aliando syarief atau Mark Ronson dan juga beliau mungkin tak seperti Bung Karno atau Bung Hatta yang menjadi tokoh proklamator Indonesia yang sangat berjasa di Indonesia ini. Tetapi bagiku beliau adalah salah satu orang yang sangat berjasa seantero dunia ini. Ya... beliau adalah ayahku DODY ASHFAQ. Beliau lahir di Bandung, 23 November 1975 dan terlahir menjadi anak laki laki satu satunya di keluarga yang sederhana. Beliau anak ke 3 dari 5 bersaudara.
    
 Masa pendidikannya beliau mulai dari masa SD di Darul Hikam Dago dan beliau mendapatkan banyak penghargaan juara juara antarkabupaten, kota, maupun tingkat sekolah. Selain itu, beliau sering mendapatkan rangking 1 di sekolahnya. Setelah lulus SD beliau melajutkan sekolahnya ke SMP Darul Hikam Dago dan lagi lagi beliau mendapatkan banyak penghargaan salah satunya ialah lomba adzan antarsekolah dan masih banyak lagi.

     Setelah lulus dari SMP, beliau melanjutkan ke SMA Darul Hikam Dago. Di masa-masa SMA beliau tidak mendapatkan rangking 1, tetapi hal itu tidak menunjukkan kalu beliau akan menyerah begitu saja. Beliau selalu mencari cara agar bisa membanggakan orang tuanya. Akhirnya beliau bisa memenangkan lomba adzan dan MHQ antarsekolah. Masa masa kuliah beliau habiskan di Universitas Padjajaran Jatinagor dan di sana beliau menemukan pendamping hidupnya, wanita berparas anggun dan cantik bernama WULAN SARI yang sudah pasti beliau adalah ibuku.

Ibuku pernah memberitahuku kalau saat aku akan lahir ke dunia ini ada kejadian yang membuat aku terharu (jangan ada yang bilang lebay ya....). Jadi ceritanya saat aku terlahir ke dunia ini aku terlahir dengan badan yang kurus dan dokter memberitahu ayahku yang sedang duduk dikursi ruang tunggu kalau aku kekurangan darah sementara persediaan kantung darah di rumah sakit habis. Mendengar informasi itu tanpa basa basi ayahku langsung berlari ke PMR terdekat dan membeli sebuah kantung darah bergolongan darah A dengan harga 250 ribu-an. Harga yang sangat mahal untuk sebuah kantung darah dengan golongan darah terbanyak di dunia ini.

     Di tengah perjalanan ke rumah sakit, nenekku menelpon ayahku kalau aku tidak membutuhkan kantung darah itu karena nenekku tidak mau ada darah orang lain yang mengalir dalam tubuhku selain darah ibu dan ayahku. Ayahku menanyakan alasannya. Tetapi nenekku hanya bilang, “Nanti Mamah ceritain di rumah” kata nenekku. Setelah sampai di rumah dengan membawa sesosok bayi yang itu adalah aku, ayahku langsung salam ke nenek dan kakekku dan langsung duduk di sofa ruang keluarga. Kakekku ingin menggendongku dan langsung menciumku. Ceritanya pun dimulai.
     “Mah, ada apa ? “ tanya ayahku.
     “Tadi Bapa mimpi beberapa jam setelah anakmu lahir, kalau anakmu itu diamanahkan ke keluarga ini oleh kakek buyut anakmu yang beliau adalah seorang kyai, beliau datang di mimpi Bapa sambil menggendong anakmu dan bilang,
 ‘Tolong jaga bayi ini ya. Jangan suka dimarahin. Dia akan menjadi penghafal Al – Qur’an dan anak yang baik.
“Kurang lebih seperti itu pesan kakek buyutnya.” kata nenekku.
     Akhirnya dibuka acara aqiqahku dan  saat dombanya disembelih ibuku menghampiri ayahku.
     “Mau kasih nama siapa ?” tanya ibuku.
     “Aku mau kasih nama anak kita MUHAMMAD SALMAN ALFARIZI ASHFAQ” jawab ayahku.
“Apa artinya ?” tanya ibuku.

     “Dari kata Muhammad aku berdo’a agar anak kita senantiasa menjalankan sunnah sunnah rasulullah SAW dari kata Salman aku berdo’a agar anak kita senantiasa diberi keselamatan dunia akhirat dari kata Alfarizi aku berdo’a agar anak kita bisa menjadi panglima atau pemimpin yang adil dan bijaksana suatu hari nanti dan dari kata Ashfaq berasal dari nama belakangku yang artinya bijaksana.” jawab ayahku.
     “Insya Allah...” kata ibuku.

    Itulah biografi singkat tentang ayahku aku selalu ingin bisa membalas jasa jasanya dan semua usahanya. Tetapi menurutku itu tidak akan bisa. Ayahku pernah bilang kalau kamu ingin membuat bangga orang tua buatlah penghargaan-penghargaan yang sangat wow !! Ayahku bilang “Kalau kamu ingin mendapatkan kepintaran dan kesuksesan dunia akhirat, selalu bertaqwa kepada Allah dan selalu doakan semua orang muslim baik yang kamu kenal ataupun tidak kenal.”
TAMAT
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar