CINTA YANG MENDALAM
|
Masa pendidikannya beliau mulai dari masa
SD di Darul Hikam Dago dan beliau mendapatkan banyak penghargaan juara juara
antarkabupaten, kota, maupun tingkat sekolah. Selain itu, beliau sering
mendapatkan rangking 1 di sekolahnya. Setelah lulus SD beliau melajutkan
sekolahnya ke SMP Darul Hikam Dago dan lagi lagi beliau mendapatkan banyak
penghargaan salah satunya ialah lomba adzan antarsekolah dan masih banyak lagi.
Setelah lulus dari SMP, beliau melanjutkan
ke SMA Darul Hikam Dago. Di masa-masa SMA beliau tidak mendapatkan rangking 1,
tetapi hal itu tidak menunjukkan kalu beliau akan menyerah begitu saja. Beliau selalu mencari
cara agar bisa membanggakan orang tuanya.
Akhirnya beliau bisa memenangkan lomba adzan dan MHQ antarsekolah.
Masa masa kuliah beliau habiskan di Universitas Padjajaran Jatinagor dan di sana
beliau menemukan pendamping hidupnya, wanita berparas anggun dan cantik bernama
WULAN SARI yang sudah pasti beliau adalah ibuku.
Ibuku pernah
memberitahuku kalau saat aku akan lahir ke dunia ini ada kejadian yang membuat
aku terharu (jangan ada yang bilang lebay ya....). Jadi ceritanya saat aku
terlahir ke dunia ini aku terlahir dengan badan yang kurus dan dokter
memberitahu ayahku yang sedang duduk dikursi ruang tunggu kalau aku kekurangan darah
sementara persediaan kantung darah di rumah sakit habis. Mendengar informasi itu
tanpa basa basi ayahku langsung berlari ke PMR terdekat dan membeli sebuah
kantung darah bergolongan darah A dengan harga 250 ribu-an. Harga yang sangat mahal
untuk sebuah kantung darah dengan golongan darah terbanyak di dunia ini.
Di tengah perjalanan ke rumah sakit,
nenekku menelpon ayahku kalau aku tidak membutuhkan kantung darah itu karena nenekku
tidak mau ada darah orang lain yang mengalir dalam tubuhku selain darah ibu dan
ayahku. Ayahku menanyakan
alasannya. Tetapi
nenekku hanya bilang, “Nanti Mamah ceritain
di rumah” kata nenekku. Setelah sampai di rumah dengan membawa sesosok bayi
yang itu adalah aku, ayahku langsung salam ke nenek dan kakekku dan langsung duduk
di sofa ruang keluarga. Kakekku ingin menggendongku dan langsung menciumku.
Ceritanya pun dimulai.
“Mah, ada apa ? “ tanya ayahku.
“Tadi Bapa mimpi beberapa jam setelah
anakmu lahir, kalau anakmu itu diamanahkan ke keluarga ini oleh kakek buyut
anakmu yang beliau adalah seorang kyai, beliau datang di mimpi Bapa sambil
menggendong anakmu dan bilang,
‘Tolong jaga bayi ini ya. Jangan suka dimarahin. Dia akan menjadi
penghafal Al – Qur’an dan anak yang baik.’
“Kurang
lebih seperti itu pesan kakek
buyutnya.” kata nenekku.
Akhirnya dibuka acara aqiqahku dan saat dombanya disembelih ibuku menghampiri
ayahku.
“Mau kasih nama siapa ?” tanya ibuku.
“Aku mau kasih nama anak kita MUHAMMAD
SALMAN ALFARIZI ASHFAQ” jawab ayahku.
“Apa artinya ?”
tanya ibuku.
“Dari kata Muhammad aku berdo’a agar anak
kita senantiasa menjalankan sunnah sunnah rasulullah SAW dari kata Salman aku
berdo’a agar anak kita senantiasa diberi keselamatan dunia akhirat dari kata
Alfarizi aku berdo’a agar anak kita bisa menjadi panglima atau pemimpin yang
adil dan bijaksana suatu hari nanti dan dari kata Ashfaq berasal dari nama belakangku
yang artinya bijaksana.” jawab ayahku.
“Insya Allah...” kata ibuku.
Itulah biografi singkat tentang ayahku aku
selalu ingin bisa membalas jasa jasanya dan semua usahanya. Tetapi menurutku
itu tidak akan bisa. Ayahku pernah bilang kalau kamu ingin membuat bangga orang
tua buatlah penghargaan-penghargaan yang sangat wow !! Ayahku bilang “Kalau
kamu ingin mendapatkan kepintaran dan kesuksesan dunia akhirat, selalu bertaqwa
kepada Allah dan selalu doakan semua orang muslim baik yang kamu kenal ataupun
tidak kenal.”
TAMAT
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar