SIFAT YANG BERLAWANAN
|
“Ayo serang suku
Ratmouse !” teriak tetua suku Catger.
Kita flashback dulu
kejadian kejadian sebelum perang antara kedua suku ini menggelegar. Jadi, perang ini bermula dari salah
satu penduduk Suku Ratmouse yang sangat
menginginkan perselisihan antara Suku
Ratmouse dan Suku
Catger, yaitu Titi si tikus. Sesuai namanya, suku
Ratmouse hanya didiami oleh para tikus dan suku Catger hanya didiami oleh para
kucing.
Kita kembali ke tokoh Titi yang sangat
menginkan perang antara kedua suku ini. Ia
selalu mencari cara untuk melakukan perselisihan antara kedua suku ini. Akan tetapi pada saat itu kedua
suku ini saling bersahabat dan selalu membantu satu sama lain. Selain ada Titi
dari suku Ratmouse, ada juga Kuku dari suku Catger yang ingin terjadi
perselisihan antara suku suku ini.
Suatu hari, Titi mengetahui kalau Kuku
ingin ada perselisihan antara suku Ratmouse dan suku Catger, akhirnya Titi
mengundang Kuku ke rumahnya untuk diajak berkerja sama dan permintaan itu
langsung diterima oleh Kuku. Diskusi
itu dilanjutkan ke tahap proses - proses apa yang ingin dilakukan .
“Kuku, aku mengusulkan rencana pertama
kita !” kata Titi,
”Apa itu ?”
“Pertama, kita harus adu
domba dulu suku kita, bagaimana ?”
“Aku setuju, kita bisa mulai sekarang, tapi
aku gak tau apa itu adu domba”,
“Ya ampun, adu domba itu semacam fitnah tapi
adu domba itu intinya mengejek, misalnya aku bilang ke suku
Ratmouse kalau suku
Catger itu ngejek gini gini gini”
“Oh....jadi kalau aku bilang ke suku Catger
kalau suku Ratmouse ngejek gini gini gini, gitu ?”
“Ya begitu, sekarang sudah mengerti kan ?”
“Sudah, ayo kita mulai sekarang !”.
Rencana mereka berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang mereka inginkan dan saat pertemuan mereka yang kedua di rumah Titi,
Kuku mengusulkan rencana mereka yang kedua.
“Titi, aku ingin mengusulkan rencana kedua
kita !”
“Baguslah kalau kau punya rencana, apa
rencananya ?”
“Aku baru dapat kabar kalau di negeri seberang
ada suku Elehan yang lemah tapi dihuni oleh para gajah. Disana banyak emas,
perak, dll”
“Lalu apa hubungannya dengan rencanamu ?”
“Ya kita bilang ke tetua suku kalau suku
Catger atau Ratmouse itu mengajak berperang, dan saat peperangan terjadi kita
kabur dan serang suku Elehan, gimana ?”
“Aku setuju, ayo kita mulai sekarang !”.
Untuk kedua kalinya rencana mereka
berhasil, dan terjadi peperangan yang dahsyat di padang pasir Kalila antara
suku Catger dan suku Ratmouse.
“Hiiiiaaattt....enyahlah kau suku Ratmouse
jelek !” teriak tetua suku Catger dengan sangat lantangnya, “Heiii, ngaca dong siapa yang jelek !”
“Jangan banyak bacot ! hiattt.....”.
Peperangan terus berlanjut, hingga suatu
saat ada suara hentakan yang keras.
“Apa itu ?” tanya tetua suku Ratmouse. Di sana pun terlihat sekelompok
manusia yang sedang menbawa sapu yang hendak membunuh para tikus, nahas para
tikus banyak yang terbunuh oleh serangan tiba – tiba itu. Tetua suku Ratmouse pun
mengintruksi untuk mundur ke desanya.
“Hore.......Wahai semua rakyatku, manusia
telah menolong kita memenangkan peperangan mari kita balas setiap saat dimana
pun mereka berada kita harus membuat mereka senang dan bahagia dan jangan lupa kita harus
mengangkat mereka menjadi dewa kita dan kita harus terus memerangi suku
Ratmouse dimana pun mereka berada !”
Ditempat lain suku Ratmouse sangat marah,
mereka ingin membalas dendam pada
manusia dan suku Catger.
Begitulah asal usul mengapa tikus dan
kucing senang berantem dan tikus sering mengganggu manusia, pesan yang
terkandung dalam cerita ini kita jangan mengadu domba dan jangan ingin ada
peperangan karena itu perbuatan tercela, yang jadi pertanyaannya ialah
bagaimana nasib suku Elehan yang akan di serang oleh Titi dan Kuku ?
- BERSAMBUNG -
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar