Rabu, 06 Januari 2016

SIFAT YANG BERLAWANAN



                                                  SIFAT YANG BERLAWANAN
OLEH: MUHAMMAD SALMAN ALFARIZI ASHFAQ
“Ayo serang suku Ratmouse !” teriak tetua suku Catger.

Kita flashback dulu kejadian kejadian sebelum perang antara kedua suku ini menggelegar. Jadi, perang ini bermula dari salah satu penduduk Suku Ratmouse yang sangat menginginkan perselisihan antara Suku Ratmouse dan Suku Catger, yaitu Titi si tikus. Sesuai namanya, suku Ratmouse hanya didiami oleh para tikus dan suku Catger hanya didiami oleh para kucing.

     Kita kembali ke tokoh Titi yang sangat menginkan perang antara kedua suku ini. Ia selalu mencari cara untuk melakukan perselisihan antara kedua suku ini. Akan tetapi pada saat itu kedua suku ini saling bersahabat dan selalu membantu satu sama lain. Selain ada Titi dari suku Ratmouse, ada juga Kuku dari suku Catger yang ingin terjadi perselisihan antara suku suku ini.

     Suatu hari, Titi mengetahui kalau Kuku ingin ada perselisihan antara suku Ratmouse dan suku Catger, akhirnya Titi mengundang Kuku ke rumahnya untuk diajak berkerja sama dan permintaan itu langsung diterima oleh Kuku. Diskusi itu dilanjutkan ke tahap proses - proses apa yang ingin dilakukan .

     “Kuku, aku mengusulkan rencana pertama kita !” kata Titi,
”Apa itu ?”
“Pertama, kita harus adu domba dulu suku kita, bagaimana ?”
 “Aku setuju, kita bisa mulai sekarang, tapi aku gak tau apa itu adu domba”,
 “Ya ampun, adu domba itu semacam fitnah tapi adu domba itu intinya mengejek, misalnya aku bilang ke suku 

Ratmouse kalau suku Catger itu ngejek gini gini gini”
 “Oh....jadi kalau aku bilang ke suku Catger kalau suku Ratmouse ngejek gini gini gini, gitu ?”
 “Ya begitu, sekarang sudah mengerti kan ?”
 “Sudah, ayo kita mulai sekarang !”.

 Rencana mereka berjalan dengan lancar sesuai dengan yang mereka inginkan dan saat pertemuan mereka yang kedua di rumah Titi, Kuku mengusulkan rencana mereka yang kedua.
 “Titi, aku ingin mengusulkan rencana kedua kita !”
 “Baguslah kalau kau punya rencana, apa rencananya ?”
 “Aku baru dapat kabar kalau di negeri seberang ada suku Elehan yang lemah tapi dihuni oleh para gajah. Disana banyak emas, perak, dll”
 “Lalu apa hubungannya dengan rencanamu ?”
 “Ya kita bilang ke tetua suku kalau suku Catger atau Ratmouse itu mengajak berperang, dan saat peperangan terjadi kita kabur dan serang suku Elehan, gimana ?”
 “Aku setuju, ayo kita mulai sekarang !”.

     Untuk kedua kalinya rencana mereka berhasil, dan terjadi peperangan yang dahsyat di padang pasir Kalila antara suku Catger dan suku Ratmouse.
 “Hiiiiaaattt....enyahlah kau suku Ratmouse jelek !” teriak tetua suku Catger dengan sangat lantangnya, “Heiii, ngaca dong siapa yang jelek !”
 “Jangan banyak bacot ! hiattt.....”.

     Peperangan terus berlanjut, hingga suatu saat ada suara hentakan yang keras.
 “Apa itu ?” tanya tetua suku Ratmouse. Di sana pun terlihat sekelompok manusia yang sedang menbawa sapu yang hendak membunuh para tikus, nahas para tikus banyak yang terbunuh oleh serangan tiba – tiba itu. Tetua suku Ratmouse pun mengintruksi untuk mundur ke desanya.

     “Hore.......Wahai semua rakyatku, manusia telah menolong kita memenangkan peperangan mari kita balas setiap saat dimana pun mereka berada kita harus membuat mereka senang dan bahagia dan jangan lupa kita harus mengangkat mereka menjadi dewa kita dan kita harus terus memerangi suku Ratmouse dimana pun mereka berada !”

     Ditempat lain suku Ratmouse sangat marah, mereka ingin  membalas dendam pada manusia dan suku Catger.
     Begitulah asal usul mengapa tikus dan kucing senang berantem dan tikus sering mengganggu manusia, pesan yang terkandung dalam cerita ini kita jangan mengadu domba dan jangan ingin ada peperangan karena itu perbuatan tercela, yang jadi pertanyaannya ialah bagaimana nasib suku Elehan yang akan di serang oleh Titi dan Kuku ?
-    BERSAMBUNG -
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar